Rabu, 30 Maret 2011

TUTORIAL SKENARIO 1 : Anemia PART :1


Halo memed-memed sekalian. Skenario pertama pada blok ini sepertinya mengarah pada anemia. Meskipun bahasa Inggris dari skenario nya marmos (marai emosi) tapi pada kesempatan kali ini mimin nyoba membahas. Komen dan kontribusi pembaca sangat diharapkan.

SKENARIO
Profil pasien : Wanita, 25 tahun, hamil
Keluhan :
1.      Lemah
2.      Wajah pucat
3.      Sering sakit kepala
4.      Pusing
5.      Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Keluhan dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, pada pemeriksaan fisik ditemukan kojungtiva anemis tanpa ikterik. Tidak ada riwayat menstruasi yang berkepanjangan.

PERTANYAAN (yang mungkin ditanyakan) :
1.      Apa penyebab gejala-gejala yang terjadi pada skenario tersebut?
2.      Apakah diagnosisnya?
3.      Apakah differential diagnosis-nya?
4.      Apakah ada hubungan antara kehamilan dengan gejala yang terjadi?Bagaimana?
5.      Bagaimana perawatan dari penyakit itu?
Mungkin untuk bagian problem definition bisa berbeda-beda di setiap tutorial.

PEMBAHASAN

Dari gejala yang terlihat pada pasien diatas pasti yang terlintas di benak memed-memed skalian adalah ANEMIA. Mimin setuju dengan pendapat kalian. Tapi sebelum masuk ke gejala mungkin lebih afdol kalo kita tau definisinya dulu.

Secara fungsional anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit, atau secara praktis anemia didefinisikan sebagai penurunan Hb. Anemia merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak hanya cukup dengan label anemia tetapi dengan apa yang menyebabkannya. Kriteria anemia menurut WHO
Laki-laki : <13 g/dL
Wanita : < 12 g/dL
Wanita hamil : < 11 g/dL
Anemia sering terjadi pada anak-anak (51%), wanita antara 15-49 tahun (59%), wanita hamil (47%).
SEBAB DASAR ANEMIA
·         Gangguan pembentukan eritrosit
·         Perdarahan
·         Penghancuran eritrosit/hemolisis
manifestasi klinis anemia tergantung pada:
1.      kecepatan timbul anemia
2.      umur
3.      kompensasi
4.      tingkat aktivitas
5.      penyakit yang mendasari
6.      keparahan
Sekarang kita bahas gejala-gejalanya.
PUCAT → terjadi karena vasokonstriksi untuk meningkatkan aliran darah ke organ vital karena Hb menurun dan darah tidak tersirkulasi secara bebas. Vasokonstriksi membuat warna menjadi lebih pucat. Kepucatan dapat dengan mudah dilihat di telapak tangan, mukosa mulut, dan konjungtiva.
PALPITASI dan bising jantung→ beban kerja dan cardiac output meningkat. Pada anemia berat terjadi payah jantung.
PUSING → karena Hb menurun maka suplai darah ke otak juga menurun dan akan menyebabkan sakit kepala yang sering menyerang.
LEMAH → gejala ini juga disebabkan karena penurunan Hb

Mari sekarang kita membahas mengenai klasifikasi anemia. Pertama klasifikasi berdasarkan bentuk dan warna nya.
1.      Normositik Normokromik (MCV & MCHC normal)
Bntuk dari eritrosit pada anemia ini normal dan berwarna normal. Contoh anemia NN adalah kehilangan darah akut, hemolisis, infeksi kronis, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sum-sum tulang, penyakit infiltratif metastatik.
2.      Makrositik Normokromik (MCV meningkat; MCHC normal)
Bentuk eritrosit ini besar dan berwarna normal. Contoh anemia MN adalah defisiensi vit. B12 dan atau asam folat dan kemoterapi untuk kanker
3.      Mikrositik Hipokromik (MCV turun; MCHC turun)
Eritrosit kecil2 dan pucat karena central palor nya melebar. Bisa karena kurang zat besi (hem), keadaan sideroblastik (eritroblas abnormal dengan banyak granula besi tersusun pada sebuah cincin disekeliling nukleus), perdarahan kronis, gangguan sintesis globin (talasemia)

Anemia karena kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit:
a. anemia defisiensi besi
b. anemia defisiensi asam folat
c. anemia defisiensi vit.B12

Anemia karena gangguan penggunaan
a. anemia karena penyakit kronis
b. anemia siderobastik

Anemia karena kerusakan sum-sum tulang:
Anemia Aplastik
·         ditandai dengan pensitopenia dan aplasia (defek perkembangan) sumsum tulang
·         anemia aplastik yang tidak berat jarang mengancam jiwa
·         bahaya infeksi jamur dan sepsis bakteri
Sebenarnya masih ada lagi klasifikasi anemia aplastik, tapi ddirilis di part 2 yaa..
Berikut beberapa anemia yang memed perlu tau
SICKLE CELL ANEMIA
-          hemoglobinopati karena kelainan struktur
-          autosome  resesif yang berarti harus homozigot
-          terjadi karena subtitusi asam amino penyuaun berubah bentuk menjadi sabit dan kaku. Bentuk ini menyebabkan aliran darah menjadi lambat di mikrosirkulasi. Karena kaku dan membrane tidak teratur, eritrosit mengumpul dan menyebabkan sumbatan
-          sering berubah dari sabit menjadi normal tetapi ini malah menjadikan membrane rapuh dan menjadi lisis.
Manifestasi :
-          gangguan pertumbuhan dan perkembangan
-          sering terinfeksi
-          infark berulang pada limpa menyebabkan limpa atrofi
-          tangan kaki bengkak, sakit, meradang (daktilitis)
ANEMIA MEGALOBLASTIK
-          Termasuk dalam anemia makrositik normokromik
-          Defisiensi asam folat dan vit.B12 sehingga sintesis DNA terganggu
-          Karena malnutrisi, malabsorbsi, atau kekurangan factor intrinsic seperti pada anemia pernisiosa(kekurangan protein yang membantu penyerapan B12 di lambung)
-          Infestasi parasit kemoterapi
-          Infeksi cacing pita (sering pada ikan yang tidak dimasak)
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Anemia deficiency besi adalah anemia yg timbul karena kurangnya penyediaan besi eritopoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang akhirnya kurang Hb.ADB ditandain dengan anemi hipokromik mikrositer dan indikasi cadangan besi kosong.pada ADB krn peny. Kronik,penyediaan besi u/ eritropoesis kurang akibat pelepasan besi dari sistem retikuloendotelial kurang,padahal cadangan masih normal.pada sideroblastik,penyediaan karena gangguan pada mitokondria menyebabkan inkorporasi besi ke heme terganggu.maka dari itu ke 3 jenis anemi itu digolongkan pada anemi gangguan metabolisme.

Absorbsi besi
Fase luminal: besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di duodenum.
Fase mukosan:Proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses aktif.
Fase korporeal:meliputi proses transport besi dalam sirkulasi,utilisasi besi oleh sel yang memerlukan,dan penyimpanan besi oleh tubuh.

Klasifikasi derajat defisiensi zat besi
*Deplesi besi (iron depleted state): cadangan besi menurun tapi penyediaan besi untuk eritropoesis belum terganggu.
*Eritropoesis Defisiensi Besi(iron deficient erythopoesis):cadangan besi kosong, penyediaan besi untuk eritropoesis terganggu, tetapi belum timbul anemia secara laboratorik.
*anemia defisiensi besi: cadangan besi kosong disertai anemia defisiensi besi.

Prevelensi di Indonesia
Laki dewasa-->16-50%
Wanita tak hamil -->25-48%
Wanita hami-->46-92%

Etiologi
Anemia deficiency bisa disebabkan karena:
--kehilangan besi akibat perdarahan menahun dari,saluran cerna(tukak peptik,NSAID,kangker lambung,kangker colon,divertikulis,hemoroid &infeksi cacing), faktor nutrisi(kurang jumplah besi dalam makanan,atau bioavailabilitas besi yang kurang), kebutuhan besi meningkat (prematuritas, anak masa pertumbuhan, kehamilan), gangguan absorbsi(gastrektomi,tropical sprue atau kolitis kronik).
Pada org dewasa anemia deficiensi yang dijumpai di klinik hampir identik dengan perdarahan menahun.faktor nutrisi dan kebutuhan besi bukan jadi penyebab utama.pada laki'' sering karena cacing tambang (di daerah tropis) dan pada wanita karena dlm masa repro dan sering meno-metrohagia.

Gejala khas Anemia  Defisiensi Besi
-koilonychia:kuku sendok,kuku menjadi rapuh,bergaris vertikal dan cekung.
-atrofi papila lidah:permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap krn papila lidah menghilang.
-stomatitis angularis(cheilosis):adanya keradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat putih.
-disfagia
-atrofi mukosa gaster sehingga akhloridia
-pica:keinginan u/ makan bahan yg tidak lazim,seperti tanah liat,es,lem,dll.

Terapi
-terapi kausal:terapi terhadap penyebab perdarahan.
-pemberian preparat besi(iron replacement theraphy):secara oral,parenteral.

-          Asupan besi tidak mencukupi
-          Gangguan absorbsi bisa karena gastrektomi
-          Kehilangan darah menetap
Normalnya kadar total besi dalam tubuh 3-5 gram dan 0,5 mg/mL
ANEMIA PADA PENYAKIT KRONIS
o   Termasuk normokromik normositik
o   Pemendekan masa hidup eritrosit
o   Gangguan metabolism zat besi
o   Respon sumsum terhadap eritropoetin menurun
Memed sekalian mari sekarang masuk pada bagaimana cara mendiagnosis anemia.

Pendekatan Diagnosis pada anemia
1.      Ada/tidaknya
2.      Jenis beserta etiologinya
3.      Penyakit penyerta


1.      Dari pemeriksaan hasil lab:
a.      Pemeriksaaan penyaring              : mengukur kadar Hb, erythrocyte, dan hapusan darah tepi. Dengan ini dapat menghasilkan kepastian anemia dgn morfologinya.
b.      Pemeriksaan darah seri anemia  : hitung leukocyte, trombocyte, retikulosit, dan LED (Laju Endap Darah), dan sekarang banyak mengggunakan automatic hematology analyzer.
c.       Sumsum Tulang                            : Memberikan info keadaan hematopoepsis untuk diagnosis definit jenis anemia.
d.      Pemeriksaan khusus                     :dilakukan pemeriksaan khusus karena adanya indikasi khusus.

Oke, dari penjelasan panjang lebar diatas seharus nya mata kita mulai terbuka dengan apa yang disebut anemia. Ternyata banyak ya jenis anemia tu. Trus anemia nya scenario ini apa dong?karena pada scenario ini pasien sedang hamil jadi mungkin anemia nya adalah karena kekurangan besi atau folat. Pada kehamilan, intake besi meningkat sehingga sering mengakibatkan defisiensi besi. Untuk treatment yang diberikan sangat tergantung dengan etiologi anemia tersebut. Jika bemar karena defisiensi besi, berarti pasien harus diberi asupan besi tambahan.
Untuk Part 1 cukup sekian dulu ya memed-memed skalian. Komen dan respon nya ditunggu lhoo.
Anti-Remed melengkapi apa yang belum terlengkapi
Referensi:
1.      Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
2.      Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi IV
Kontributor:
1.      GalihArya
2.      JrNata

Senin, 28 Maret 2011

10 Perubahan Kecil untuk Hidup Lebih Lama


menscience.com
UPAYA sehat untuk hidup lebih lama mungkin jauh lebih mudah daripada yang Anda bayangkan. Menurut laporan Harvard Medical School, perubahan gaya hidup yang tergolong remeh dan kecil bisa menciptakan peningkatan kesehatan yang signifikan.

1. Jauhkan diri dari asap rokok. Tak apa untuk menjadi seseorang yang cerewet dan jangan sungkan untuk meminta teman Anda untuk berhenti merokok.

2. Terus bergerak. Departemen Kesehatan dan Pelayanan Umum AS menyarankan agar setiap orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas gerakan ringan selama seminggu, setidaknya 10 menit.

3. Makan sesuai. Anda bisa mengikuti pola diet Mediterania dengan memperbanyak makanan nabati, membatasi protein hewani, dan menggunakan minyak zaitun sebagai lemak utama.

4. Jaga berat badan. Obesitas meningkatkan risiko diabetes 20 kali lebih besar dan secara substansial meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan batu empedu.

5. Batasi alkohol. Efek minuman beralkohol lebih berbahaya bagi perempuan. Kerusakan akibat minuman keras pada jaringan otak perempuan lebih cepat ketimbang kerusakan pada otak pria.

6. Cukupi kebutuhan tidur. Bukti medis menunjukkan bahwa kita memerlukan 7-9 jam waktu tidur setiap hari, tetapi faknyanya rata-rata orang tidak mencukupi kebutuhan tersebut.

7. Lebih perhatikan masalah kesehatan umum. Dengan mewaspadai isu kesehatan yang tenagh berkembang di masyarakat, kita akan lebih tersadar melakukan pencegahan sedari dini.

8. Tetap bersosialisasi. Perempuan lansia yang tetap aktif secara sosial diketaui hidup lebih lama dan lebih sehat daripada rekan-rekan mereka yang penyendiri.

9. Hindari stres. Temukan teknik Anda sendiri untuk mengurangi stres dan dampaknya.

10. Selektif gunakan suplemen. Para ahli sepakat cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi adalah melalui makanan. Hanya kalsium dan vitamin D, yang berperan penting dalam memelihara kepadatan tulang yang disarankan dikonsumsi dalam bentuk suplemen. (Pri/OL-06) 

Penulis : Prita Daneswari

KULIAH PENGANTAR BLOK 11




Memed-memed sekalian, blok kita sekarang adalah blok HEMATOLOGY yang katanya ngeri. Bukan apa-apa sih, tapi di salah satu skill nya kita harus bisa menguasai vena puncture atau gampangnya nyedot darah vena. Udah pernah sih sebenernya memed lakuin di praktikum sebelumnya. Tapi katanya juga bukan itu juga. Denger-denger sih blok ini belibet, mana skill labnya disuruh ngitung darah yang absurd abiiss. But, tenang saja, ada mimin Anti-Remed disini yang siap berkontribusi buat memed-memed sekalian.
Blok 11 ini menghabiskan waktu sepanjang 5 minggu. Kita bakalan belajar Anemia, Limfe, Limfosit, golongan darah, dan lebih banyak lagi. Untuk masalah peraturan blok cuma beda sedikit.
      Skor akhir ditentukan oleh
     50%  MCQ      
     30 % Tutorial
     20 % OSCE dan Praktikum.
      Kriteria Lulus
     MCQ minimal 65
     OSCE minimal 65 
     Nilai akhir minimal 65
Kriteria lulus tu yang bedain,kalo kemaren kita cuma butuh 60, sekarang kita harus dapet 65 biar lulus. Gak usah khawatir memed-memed sekalian, dengan adanya blog ini saya berharap kita terhindar dari remedial. J
Skill lab kita ada 2 yaitu
  1. Sampling (pengambilan darah vena dengan penerapan kedokteran islam)
  2. Morfologi darah tepi = dua kali pertemuan ( anemia dan leukemia)
Selain itu ada praktikum yang terdiri dari 6 materi
1.      Hematologi 1 (Hb, hematocryte, number of erythrocyte and erythrocyte index)
2.      Hematologi 2 (Making the peripheral blood smear (thin blood  films), number of  leukocyte, Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
3.      Hematologi 3 (Differential leukocyte count )
4.      Hematologi 4 (CT, BT, estimation of trombocyte number and   RL )
5.      Biokimia (Fe)
6.      Parasitologi (Hokworm dan filaria)
Blok ini mempunyai kompetensi-kompetensi yang harus kita penuhi. Ini nih kompetensi yang harus kita penuhi di blok ini

Thrombocytosis
2
Lecture
Clinic Pathology, Internal Medicine.
Hemophilia
2
Lecture, Tutorial
Clinic Pathology, Pediatric,
Von willebrand’s diseases
1
Lecture
Internal Medicine
DIC
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric, Internal Medicine.
Agranulocytosis
2
Lecture
Clinic Pathology
Haemorheologic diseases
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric, Internal Medicine.
Rhesus incompatibility
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric
Blood group incompatibility
2
Lecture, Tutorial
Clinic Pathology, Obstetrics and Gynecology, Pediatric



Vitamin K deffciency
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric
Non-hodgkin’s lymphoma
1
Lecture
Internal Medicine, Surgery
Hodgkin’s lymphoma
1
Lecture
Internal Medicine, Surgery
Acute leukemia
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric, Internal Medicine..
Chronic leukemia
2
Lecture
Clinic Pathology, Pediatric, Internal Medicine..
Myelodysplastic syndromes
1
Lecture
Clinic Pathology, Internal Medicine..
Multiple myeloma
1
Lecture
Clinic Pathology, Internal Medicine..


Lymphangitis
3A
Lecture
Internal Medicine. Physiology
Lymphadenitis
3A
Lecture
Internal Medicine. Physiology
Filiariasis
4
Lecture, Practical, Tutorial
Parasitological
Hook worm disease
4
Lecture
Parasitological
Venapuncture
4
Clinical Skills
Clinic Pathology
Preparation and examination of blood film
4
Clinical Skills
Clinic Pathology

Bingung angkanya itu apaan?nih jawabannya,
1= kita cuma cukup tau aja itu tu apaan
2= kita harus tau dan bisa mendiagnosis tu penyakit
3A= kita harus bisa mendiagnosis dan merawat sementara sebelum dirujuk
3B= kita harus bisa kegawatdaruratannya juga tapi abis itu dirujuk
4= kita harus tau seluk-beluk penyakit, mendiagnosis, dan merawat sampe sembuh

Sebenernya sih tadi ada sedikit materi mengenai golongan darah, eritropoesis, gimana terbentuknya platelet/keping darah,  pembentukan leukosit, klasifikasi anemia, dan koagulasi. Pengen sih bahas, tpi daripada setengah-setengah mending kita tunggu materi kuliahnya aja biar ces pleng. Mending Mimin kasih referensi aja buat panduan belajar di blok ini. Cekitdot
     1. Bernadette F., Rodak. 2002. Hematology Clinical Principles and Applications. Second Edition. W.B. Saunders Company. Philadelphia.
     2. Wilson, JD.,  et al, eds. 1991. Horison’s Principles of Internal Medicine. 12th Edition, Vol. 2. McGraw-Hill Inc.
     3. Lee, et al. 1998. Winthrobe’s Clinical Hematology. 10th Edition. William and Wilkins A Waverly Company. Philadelphia.
     4. Kjeldsberg C., et al. 1995. Diagnosis of Hematologic Disorders. Second Editions. ASCP Press. Chicago. Illinois.
     5. Hoffbrand AV, Pettit JE. 1996. Kapita Selekta Haematologi. Second Edition. EGC kedokteran. Jakarta.
     6. Price SA, Wilson LM. 1995. Patofisiologi. Fourth Edition. EGC. Jakarta.
     7. Suparman. 1994. Ilmu Penyakit Dalam. First Edition. Balai penerbit FKUI. Jakarta.
     8. Ganong, WP. 1995. Review of Medical Physiology. 17th Edition. Lea & Fabriger. Philadelphia.
     9. Guyton AC, Hall JE. 1996. Textbook of Medical Physiology. W.B. Saunders Co. USA.
     10. Katzung, BG. 1998. Basic and Clinical Pharmacology. 7th Edition.
     11. Nathan and Oski’s. 2003. Hematology of Infancy and Childhood. Sixth Edition. W.B. Saunders. USA.
     12. Bernard, H.J. Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. Twentieth edition. W.B. Saunders Company. Philadelphia.  
Bukunya sih banyak, tapi gak harus semua dibaca kok, kan udah ada Mimin Anti-Remed disini. Ahahaha :D

Semoga blok 11 ini kita dapat mendapat hasil yang memuaskan, bisa lulus blok dengan hasil yang memuaskan.amiinnn.
Jangan lewatkan posting-posting blog ini karena Anti-Remed memenuhi apa yang belum terpenuhi.


Referensi                                 : kuliah pagi dokter yang Mimin lupa namanya
Download link .ppt                  : http://www.4shared.com/document/yRwXPNCY/Pengantar_Blok_11.html